Partisipasi Orang-orang Buat Kota Surabaya Bersih

Partisipasi Orang-orang Buat Kota Surabaya Bersih – Menteri Pekerjaan Umum serta Perumahan Rakyat, Basuki Hadimulyjono berang saat melihat ada sekitaran 4, 8 hektare di Stadion Paling utama Bung Karno Jakarta, 80% nya rusak karna di injak-injak pemirsa kompetisi final sepak bola Piala Presiden 2018 awal Februari 2018 kemarin. Layak sang menteri berang karna taman itu dibuat mahal memakai uang rakyat. Waktu sebagian berangnya itu pak menteri ingat mengapa walikota Surabaya bu Risma juga geram besar karna taman indah yang dibuatnya di pusat kota Surabaya diinjak-injak masa saat ada even bebrapa untuk es cream gratis th. 2014. Pak Menteri menyebutkan masak kalah sama orang Surabaya yang dapat teratur walau sebenarnya semuanya taman di Surabaya tanpa ada pagar serta tidak satu juga orang memijak taman.

Kota Surabaya

Jangankan menteri, saya saja yang asli Surabaya yang sempat tinggal di daerah perkampungan di pusat-utara kota Surabaya th. 50an s/d 70 an juga heran, karna alami sendiri ciri-khas kami orang Surabaya yang berkesan kasar, bila bicara keras seperti orang berkelahi, sulit ditata hingga orang buang sampah asal-asalan, sungai-sungaipun kotor karna jadi rumah orang –orang gelandangan serta jadi tempat mangkal becak ; mandi, buang hajat di sungai ; lantas saya berpikir apa dapat serta kapan orang Surabaya sadar juga akan lingkungan bila pola hidup nya sesuai sama itu ; serta saat ini pertanyaan saya yang penuh kesangsian itu beralih, karna nyatanya orang-orang Surabaya dapat bersih keseluruhan.

Baca Juga : Sewa Mobil Surabaya

Memanglah keadaan yang beralih itu Karna aspek kepemimpinan Walikota Bu Risma yang miliki prinsip tinggi untuk buat kota bersih hingga kita hingga lupa telah berapakah award atau penghargaan dari dalam ataupun luar negeri yang di terima Bu Risma atas kesuksesannya mengubah kota paling besar ke-2 di Indonesia ini dari kumuh jadi bersih, dengan beragam programnya seperti buat banyak taman (yang tanpa ada pagar), pertandingan kebersihan kampung (Green and Clean Competition) dll. Tetapi janganlah lupa semuanya juga karena kesadaran orang-orang yang bertambah serta ingin di ajak pemimpinnya untuk bersama bersihkan lingkungan di kampung, di sungai, di jalan, di trotoar serta dimana-mana. Walau pasti mesti disadari kota Surabaya tidak sebersih serta belum juga sesempurna seperti Singapura, tapi sedikitnya sekarang ini Surabaya telah jadi seperti kota-kota besar yang lain di negara-negara maju.

Orang-orang Surabaya ataupun orang yang datang ke Surabaya, dapat melihat keindahan di beberapa pojok kota umpamanya trotoar atau pedestrian di kota Surabaya, yg tidak kita dapatkan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang mangkal serta dengan hal tersebut tidak sering kita temui benturan pada PKL serta Satpol PP seperti yang berlangsung di sebagian kota.

Baca Juga : Rental Mobil Surabaya

Kesadaran juga akan kebersihan itu pada akhirnya “embedded” atau “deep rooted” atau tertanam di hati orang-orang hingga tanpa ada diminta atau di ancam dengan beberapa ketentuan seperti ketentuan larangan buang sampah, orang-orang ingin bersih dengan sendirinya ; serta orang-orangpun punya kebiasaan “miris” bila lihat bebrapa pojok kota kotor. Orang saat punya kebiasaan dengan keadaan kota masih tetap kumuh serta kotor, jadi punya kebiasaan bila lihat orang buang sampah asal-asalan ; saat ini sikap sesuai sama itu telah beralih.

Published
Categorized as Review